Bila Nanti


“Bila nanti kau tiba dalam kebahagiaan yang bukan lagi menjadi kebahagiaanmu utuh. Temuilah aku. Ada mimpi yang berserakan. Ada asa yang terbengkalai. Dan ada senyum yang akan merekah.”
Sebuah rumah penuh rak buku bak pustaka di ujung desa. Dengan pohon jambu susu dan kelapa ceper di sudut halaman rumah. Pagar kayu yang diselubungi tanaman anggur. Kolam kecil tempat tinggal bunga teratai dan kura-kura. Dua kursi panjang menghadap sawah di samping rumah.

Di waktu senggang, kita berkelana kemana saja yang kita suka. Menjadi Happy Hippie ke berbagai benua.  Menjelajah alam 4 musim dan berpose di depan patung emas Turkmenbashi. Mengumpulkan ribuan kartu pos dan membundelnya dalam album kenangan. Mempelajari ratusan bahasa meski terbata-bata.
Jikalau tak ada juga tak apa-apa. Sekurangnya kita punya rumah penuh rak buku bak pustaka di ujung desa. Menikmati perjalanan spiritual yang membahagiakan. Kau merawat penduduk desa yang sakit dan aku mengajar dengan kapur tulis.
Entah kapan aku sampai di masa itu. Semoga aku tak menunggu terlalu lama.
Padang, 14 Apr

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bapak, Ibuk dan Ceritanya

Your Dying Heart

Pengalaman TOEFL ITP Online