Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Selamat Ulang Tahun

Gambar
Namanya Robi Yasman. Aku memanggilnya Bang Robi. Tepat di hari ini, usianya mencapai seperempat abad. Setahun lebih satu bulan jarak usianya denganku. Karena itulah aku memanggilnya abang, selain memang karena aku anak yang sopan dan ramah. Kadang-kadang aku juga suka memanggilnya Bang Irob kalau aku bosan menyebut Bang Robi. 

Annisa dan Rumah Lereng yang Dirindukan*

Gambar
*meminjam sepenggal judul tulisan Haris sebelumnya             Nilai bau Hanifah Rahmatul Annisa sore ini berkisar 97,5. Tinggal 2,5 poin lagi untuk membuat seisi tempat ini tak sadarkan diri alias pingsan berjamaah. Seloroh Papa sambil mengibas-ngibaskan tangan sembari menjauhi Nisa yang masih asyik dengan mainannya. Aku dan Mama sontak terbahak sedang   Nisa cuek saja seperti tak terjadi apa-apa. Dia masih sibuk dengan mainannya. Adikku yang paling kecil ini, entah meniru kebiasaan kakaknya yang mana (bukan aku tentunya, wkwkwk). Tak lama, suara Annisa terdengar juga, “Isya sudah mandi tadi pagi, masih harum,” dalihnya sambil tertawa cekikikan. 

Seribu Tujuh Ratus Enam Puluh Dua

Gambar
            Seribu tujuh ratus enam puluh dua adalah jumlah hari, kala kau tambah aku sama dengan kita. Kau menghentikan usia hari “kita” di angka tak cantik yang perlu dua sampai tiga kali kupastikan kepada orang yang bertanya. Mereka sering terbalik-balik mengeja angka. Remuk rasanya mengingat 10 hari lagi menggenapi 5 tahun bukanlah kau tambah aku menjadi kau kau, aku aku. Biasanya di hari jadi kita, kita merayakannya dengan bertukar pikiran tentang apa kekurangan kita pada hari atau bulan sebelumnya. Berdoa agar hubungan ini layaknya jalan TOL, bebas hambatan. Ini hanya break sejenak, aku berharap. Mungkin kau hanya jenuh dengan aku yang terlalu setia. Kata orang, lelaki setia sangat membosankan. Tapi ternyata tidak. Kau menyudahi kalimat istirahat dengan tidak tertutup kemungkinan selama masa istirahat, aku membuka hati untuk perempuan lain. Begitu juga denganmu.

Sedekah dan Sepasang Suami Istri

Gambar
            Seperti biasa, bangun tidur kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Tapi habis mandi aku tidak menolong ibu membersihkan tempat tidurku, tapi bersegera untuk Shalat Shubuh dulu, hehe. Aku pun menjalani hari dengan sangat biasa. Salam salim sama ibu asrama, memanaskan mesin motor sambil menunggu teman turun dari lantai 4, pamit sama satpam di tempat parkir, masuk ke labor microteaching dan pura-pura menjadi siswa dari pagi hingga sore hari.             Membosankan bukan? Untunglah aku punya jurus jitu untuk menghilangkan kejenuhan yaitu membaca dan menulis. Pagi ini dikala rutinitasku sebagai siswa SMA jadi-jadian dimulai, tiba-tiba aku teringat dengan legenda sepasang suami istri yang didatangi malaikat. Bagi temans yang belum pernah membaca atau mendengarnya, aku ingin mengulas kembali dalam catatanku. Begini ceritanya.

Stoilovemetri

Gambar
Edisi Khusus Jalan-Jalan   Jika di kimia punya stoikiometri, aku pun tak mau kalah. Aku perkenalkan stoilovemetri. Hahaha, tawaku ala nenek lampir sambil tetap mencoba konsentrasi pada rumus-rumus, angka-angka dan bagan-bagan yang tertera pada layar laptopku. Ini perihal LKS stoikiometri yang kurancang dengan menerapkan komponen contextual teaching learning (khekhe, keren sekali bukan? tapi ntah apa-apa). Sebagai informasi, aku mengerjakannya sampai sepertiga malam yang hening. Mengingat besoknya jalan-jalan, aku harus sudah lepas dari jeratan stoikiometri. Cukup stoilovemetri yang menjeratku. Batusangkar, I’m coming.

Buruk

Gambar
Edisi Khusus Jalan-Jalan             Akhir-akhir ini, aku sering menjelma menjadi bentuk yang sulit kuterka. Jalan jalan sabtu lalulah aura penjelmaan itu semakin kuat kurasakan. Aku terjebak dalam kalimat yang kuhafal betul yaitu sangat mudah merusak satu hari, cukup dengan marah di pagi hari. Dan juga menerobos paksa kata sandi yang kukunci betul yaitu marah hanya berakhir dengan malu .

Malam Minggu yang Berharga

Gambar
Edisi Khusus Jalan-Jalan             Aku menyukai jalan-jalan sesuka aku menyukai buku. Kemana saja, asalkan bukan tempat yang pernah kukunjungi. Namun, ada kalanya tempat yang sama perlu dikunjungi berkali-kali tergantung bersama siapa aku pergi. Seperti sabtu lalu, aku dan teman sekelas PPG kimia jalan-jalan melalui rute Padang-Solok-Batusangkar-Bukit Tinggi-Padang Panjang-Padang. Kami berlapang-lapang empat belas orang dalam dua mobil, enam belas tepatnya termasuk supir. Tempat yang biasa tentunya bagiku namun berbeda dengan teman sekelasku yang berasal dari Medan dan Aceh. Kuberharap, semoga alam Sumatera Barat memberi kesan tersendiri bagi mereka.

Aku Cinta Negeriku, Kawan #Part II

Gambar
            Tengah malam membaca note dari seorang teman yang menuliskan “kekuatan pikiran dapat merobohkan tembok” di setiap sudut LKS yang dia bagikan setiap kali peer teaching. Kata ini merupakan favoritku. Dan benar, usai membaca aku pun sudi meminjam kata-kata Syahrini, cetar membahana badai halilintar. Kekuatan pikiran terbukti merobohkan tembok. Tembok kebencian, kebosanan dan kejemuan hanya karena satu pikiran yaitu cinta negeriku.

Cita-Cita

Gambar
“Cita-citanya apa Buk?” terdengar suara dari depan sebelah kanan “Huss, kan sudah tercapai, kok kamu masih nanya? Cita-cita ibuk jadi guru la…h yeeeee” suara dari depan sebelah kiri menyela “Hoho, kamu benar tapi itu cita-cita Ibuk waktu kecil. Sekarang sudah berubah,” ini suaraku . “Lho, memangnya sekarang apa Buk?” kini suara berasal tepat di hadapanku. “Ibuk mau jadi orang kaya raya hehe,” suaraku lagi.

Saya Akan Menikah

Gambar
            Aku tertegun menatap nanar ke arah jendela usai membaca salah satu pesan di facebook . Antara bingung dan curiga, aku mengawang-ngawang tak tentu arah. Pesannya sangat sederhana, “Saya akan menikah.” Dia mengirim pesan persis setelah aku update status. Jelas sekali ia menunggu kepastian aku OL atau tidak karena seperti biasa aku tidak suka menghidupkan chat ku.             “ Kenapa?” Ini dia yang aku herankan. Mengapa aku malah bertanya kenapa? Tidakkah aku seharusnya mengatakan alhamdulillah, senangnya, cihuyyy, yeeee? “Apakah kau siap menikah?”

Teman dan Roh Eyang Kakung

Gambar
            Aku punya teman yang aneh. Kami berteman sudah sangat lama. Sejak semester satu kuliah hingga sekarang. Kami berkenalan saat kelas Kimia Dasar. Aku yang menyapanya terlebih dahulu karena dia duduk di depanku. Kami punya kenangan pertemanan yang sama dan kekinian yang serupa. Bahkan muncul pula slogan yang kami percaya “You know me so well, I know you better” sekaligus “kemenanganmu kekalahanku dan kekalahanku kemenanganmu.” Dia bukanlah teman yang baik dalam pandangan kehidupan normal. Bukan berarti kami berteman dalam abnormalitas. Dia adalah teman yang menciptakan kisah “Tom and Jerry” sekaligus “Kerbau dan Burung jalak” di selang waktu yang relatif sama.