Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Untuk Suara dari Seberang Jendela

Gambar
Dari kamar asramaku yang senyap di malam hari. Petikan gitar dan suara yang merdu mengalun dari balik jendela. Suara itu berasal dari kos-kosan kaum adam yang anehnya akhir-akhir ini sering kutunggu-tunggu. Aku memanggil suara itu dengan abang. Tak apalah walau aku hanya mengenal suara. Entah bagaimana wujud dan usia si abang. Yang jelas suara abang seperti suara abang-abang kebanyakan. Bedanya, suara abang lebih berciri khas yaitu berat seperti Iwan Fals namun sexy seperti Secondhand Serenade di beberapa lagu tertentu.

Cinta dengan Titik : Kisah Cacat yang Sempurna

Gambar
Judul buku : Cinta. (baca : cinta dengan titik) Penulis       : Bernard Batubara Penerbit     : Bukune Cetakan     : Pertama, Agustus 2013 Tebal         : 314 Halaman Harga         : Rp. 40.000 Bagaimana bisa mencintaimu dan melupakanmu bisa kulakukan sekaligus? ----- (dilema aku sebagai pembaca)

Cinta :

Gambar
Bagimu, apa itu cinta? Bagiku, cinta adalah penguras selera makan. Bukan lagi penantian panjang yang dieksekusi oleh takdir. Juga tak lagi, piala yang mesti dimenangkan. Biarkanlah cinta itu tersembunyi di bagian tersuram hatiku. Mungkin akan ada hal buruk setelah itu atau malah hal baik sesudahnya. Ya, itulah cinta bagiku. Setidaknya untuk saat ini.

Tentang Mimpi

Gambar
Saat-saat begini baru terpikir entah aku salah jurusan atau aku yang salah bermimpi Fi menarik nafas dalam. Membuka  notebook  kecilnya. Lantas menulis. Rencana jangka pendek Fi. Begitu judul catatannya. Fi membiarkan aku mengintip tulisan itu. Fi sedang menambahkan daftar berikutnya dari beberapa daftar yang dia tulis sebelum-sebelumnya.  Mencekik dan mengoyak mulut… Kata selanjutnya tertutupi tangan Fi . Aku memandang Fi dengan penuh selidik. Fi balas memandang ke arahku tanpa beban apa-apa. Tak lama dia memulai ceritanya. “Kau tahu, tak ada yang lebih mulya dibanding mimpiku ini Na. Kalau tak ada aku, tak akan ada dokter, hakim, pengacara, perawat, pilot, pengusaha, dokter bahkan presiden sekalipun. Aku perlu ada Na. Kalau tak ada aku, banyak anak muda yang galau menentukan masa depannya. Siapa coba yang akan mengarahkan cita-cita mereka dan menanamkan tekad tangguh, berani, berfikiran positif untuk terus berjuang demi masa depan cerah sesabar aku. Mimpiku ini bukan main-

Sedih

Gambar
Galau kupikir awalnya, rupa-rupanya sedih. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Dengan perasaan tak menentu, aku berkemas. Berlari turun ke lantai dasar. Mengambil motorku di tempat parkir dan memacunya sekencang yang aku bisa. Batusangkar, lagi-lagi aku datang lagi.