Jangan Dibaca!
Setiap hari kita
bertemu orang-orang. Ada yang menyapa, bercerita, berpergian bersama,
bersahabat atau hanya berlalu begitu saja. Namun, ada juga yang membuat degup
jantungmu kehilangan ritmenya. Nada tak teratur berlompatan. Mungkin sebelah
jiwamu bertemu pasangannya. Mungkin saja. Karena kamu tak berani menatap
matanya untuk sekedar bertanya, debar jantungku ini, kamu sebut apa?
Di lain hari, kamu
bertemu lagi dengannya. Di saat itu kamu memastikan ternyata jantungmu menjadi
tidak baik-baik saja. Bebungaan mekar di hatimu. Semilir angin saja membuatmu
merasa berada di musim semi. Malu-malu, kamu memperhatikannya. Karena kamu tak
berani meminta perhatiannya untuk sekedar bertanya, mengapa kamu begitu
mempesona?
Lalu kamu akan
mencari cara untuk menemukannya. Tentang kesukaan dan ketidaksukaannya,
hobinya, teman-temannya, impiannya, dan hal sederhana lainnya. Untuk apa?
Seakan ada kekuatan tertentu yang menggerakkanmu. Sesekali logikamu
menertawakanmu. Kamu konyol. Tapi kamu tak peduli. Kamu hanya balik bertanya,
adakah yang salah dengan jatuh cinta?
Namun perasaan itu
mudah patah. Kamu terluka dia memperhatikan orang yang terlihat lebih cantik,
kala bersamanya. Kamu hanya bisa mendoakan yang terbaik baginya. Kamu sedih.
Tetapi bukankah kamu selalu berjiwa besar?
Sementara itu,
seluruh dunia berusaha menggoyahkanmu. Semua keluarga dan sahabat berbalik
menyerangmu. Hendak mengubah pendirianmu. Untuk memilih seseorang yang setia
menunggumu.
Cinta adalah
anugrah indah yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya. Dia bisa menjadi sebuah
alasan, kekuatan, bahkan kelemahan. Cintalah yang sedang menyusup ketika kamu
merasakan debaran di hatimu. Dialah yang menggerakkan pikiran dan perasaanmu
atas ketidaknormalan yang kamu lakukan. Kamu bisa saja bersemu dan kecewa di
waktu bersamaan. Namanya pun tetap cinta. Kamu bisa apa?
Dan mencintai.
Bukankah jauh lebih indah? Kamu tergugah ketika ayahmu berkejaran dengan waktu
untuk mengantarkan uang jajan sekolahmu yang tertinggal di rumah. Kamu
tersentuh ketika ibumu menyalakan obat nyamuk bakar ketika kamu tertidur lelap.
Dan kamu terharu saat kakakmu membelikan baju lebaran untukmu. Mereka jauh
lebih bahagia darimu. Karena kamu ternyata masih uring-uringan dengan uang
jajanmu yang sedikit. Obat nyamuknya kurang ampuh. Warna bajunya bukan warna
yang kamu inginkan.
Apapun yang
terjadi, bolehkah kamu memilih mencintai daripada dicintai. Atas dasar apapun
itu tetapkah kamu percaya kamu bisa bertemu dengan orang yang kamu cintai
ketimbang memilih orang yang mencintaimu. Cinta bisa dibangun. Cinta juga akan
datang dengan sendirinya jika sudah bersama. Lebih baik membangun cinta. Iya,
iya, kamu tahu, kamu tahu. Tapi kamu tetap akan memilih jatuh cinta. Agar kamu
bisa merasakan susah payahnya bangkit. Suka duka berjuang dan nikmatnya sampai
di puncak. Di surga-Nya kan? Mengapa tidak ada yang mengerti? Dalam putus asa
kamu berkata, walaupun semua manusia tidak mendengarkanmu, percayalah Tuhan
sedang mendengar.
Setelah beberapa
lama, kamu bertemu lagi dengannya. Kamu sudah lupa dengan perasaanmu. Tetapi
tidak dengan hatimu. Tuhan melibatkanmu ke dalam skenario yang paling kamu
inginkan. Berbicara dengannya. Mengetahui kebenaran tentangnya. Dan
mencintainya.
Tak banyak yang kamu
ketahui tentangnya. Yang jelas hatimu telah jatuh padanya. Dia tidak memenuhi
semua kriteria yang kamu idamkan. Dia penuh dengan rahasia yang tidak kamu
mengerti. Dia membuatmu bertanya dan meragu setiap hari. Dia juga tidak selalu
ada di saat kamu membutuhkan seseorang untuk berbagi kisah. Dia tidak begitu
peduli tentang hari-harimu. Dia juga enggan berbagi kabar denganmu. Dia tidak
pernah memujimu maupun mengkhawatirkanmu. Dia lebih memperhatikan handphonenya
disaat kamu menginginkan perhatiannya atas semua cerita-ceritamu.
Tetapi dia selalu
membuatmu ingin menjadi lebih baik. Mengubah kebiasaan burukmu agar tidak
mengecewakan. Belajar banyak hal untuk kamu persembahkan suatu hari nanti.
Meningkatkan kualitas dirimu agar nanti bisa selalu bersama-sama. Kamu begitu
bersyukur jika dia merasakan hal yang sama. Juga siap melepasnya jika kamu
bukanlah pilihan hatinya.
Dan lelaki itu
adalah dia. Apa kamu benar-benar membutuhkan alasan hatimu memilihnya?
Komentar
Posting Komentar